2. Pemanfaatan Sumber Daya dengan Tanggung Jawab
Kini semakin banyak perusahaan furnitur yang berusaha mendapatkan bahan baku dari sumber yang berkelanjutan, termasuk kayu yang berasal dari hutan yang dijaga keberlanjutannya. Mereka juga beralih dari penggunaan kain sintetis, yang dibuat menggunakan bahan kimia yang merusak lingkungan, menggunakan kain yang terbuat dari bahan seperti kedelai, kapas, dan wol sebagai gantinya.
3. Penggunaan Bahan Daur Ulang
Penggunaan bahan daur ulang untuk produk, kemasan, dan proses produksi juga menjadi populer di kalangan produsen furnitur. Sebagai contoh, Flokk, produsen asal Polandia, membeli lebih dari 600 ton plastik daur ulang setiap tahunnya untuk keperluan produksi mereka. Selain itu, Ikea telah mengganti palet kayu dengan palet kertas yang dapat didaur ulang. Tindakan ini tidak hanya mengurangi emisi CO2 mereka, tetapi juga memberikan keuntungan berupa tidak perlu mengembalikan palet, sehingga lebih ramah lingkungan.
4. Eliminasi Bahan Beracun
Banyak bahan produksi seperti lapisan permukaan, perekat, dan bahan perawatan yang sering kali mengandung bahan kimia beracun, kini digantikan dengan alternatif yang ramah lingkungan. Sebagai contoh, Henkel telah menghasilkan berbagai jenis perekat yang dapat di daur ulang.
5. Beralih ke Energi Terbarukan
Penggunaan panel surya, turbin angin, dan tenaga air telah diterapkan oleh beberapa produsen furnitur. Contohnya, Vilniaus Baldai AB, pemasok dari Lituania, telah mengubah limbah kayu dari proses produksi menjadi sumber energi terbarukan yang mampu memenuhi kebutuhan energi pabrik mereka secara keseluruhan.